Jual Celengan Kabah Murah 0822 8864 1119

 Isra Miraj merupakan peristiwa penting bagi Rasulullah Muhammad SAW. Jual Celengan Kabah Murah Kala itu, dalam waktu kurang dari semalam suntuk, Rasulullah berpindah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan menuju Sidratul Muntaha.

jual celengan kabah murah, jual celengan atm, jual celengan terdekat, jual celengan besar, alamat jual celengan, alamat jual celengan di medan, jual celengan atm online, jual mainan anak celengan, jual celengan besar, jual celengan kaleng buka tutup

Isra Miraj atau perjalanan Nabi Muhammad SAW menembus langit 7 tersebut terjadi pada suatu malam tanggal 27 Rajab. Jual Celengan Kabah Murah

Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsa di Jerusalem. Sementara, Miraj adalah perjalanan Nabi dari bumi menuju Sidratul Muntaha, langit ke tujuh yang merupakan tempat tertinggi.

Awal Mula Perjalanan Nabi Muhammad SAW

Dalam beberapa hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, suatu hari, ketika Nabi Muhammad SAW bersama sahabat tengah menunaikan salat di Masjid di Madinah, turunlah QS. Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan umat Islam agar memalingkan wajah (berkiblat) ke Masjid Al-Haram.

Kendati demikian, dengan adanya perubahan kiblat ini, Islam tidak lantas ‘meminggirkan’ kedudukan Masjid Al-Aqsha. Al-Quran telah menempatkan Masjid Al-Aqsha dalam kemuliaan. Terlebih saat peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

“Maha suci Allah, yang telah memberi jalan hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah maha mendengar lagi maha melihat.”- (QS. Al-Isra: 1)

Saat perjalanan bertemu Sang Pencipta, Nabi Muhammad tidak hanya ditemani malaikat Jibril saja. Rasullulah diceritakan mengendarai Buraaq, yakni hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai dan bersayap.

Dikisahkan Buraaq, sekali melangkah bisa menempuh perjalanan sejauh mata memandang dalam sekejap untuk melewati tujuh langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatan.

Perjalanan Nabi Muhammad SAW di Langit Pertama Hingga Ketujuh

Dalam hadis tersebut dikisahkan, di langit tingkat pertama, Rasullulah SAW bertemu manusia sekaligus wali Allah SWT pertama di muka bumi, Nabi Adam AS.

Saat bertemu Nabi Adam, Rasullulah sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanan. Nabi Adam membalas dengan membekali Rasulullah lewat doa agar selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang dihadapi.

Kemudian di langit kedua, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Isa dan Nabi Yahya. Seperti halnya di langit pertama, Rasullulah disapa dengan ramah oleh kedua nabi pendahulunya itu.

Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa dan Yahya juga mendoakan kebaikan kepada Rasullulah. Kemudian Nabi Muhammad bersama Malaikat Jibril terbang lagi menuju langit ketiga.

Lalu di langit ketiga, Rasullulah bertemu dengan Nabi Yusuf, manusia tertampan yang pernah diciptakan Allah SWT di bumi. Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad.

Kemudian di akhir pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan doa kebaikan kepada nabi terakhir itu.

Nabi Idris merupakan manusia pertama yang mengenal tulisan dan nabi yang berdakwah kepada Bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah SWT.

Seperti pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris memberikan doa kepada Nabi Muhammad supaya diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya.

Selanjutnya di langit kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Harun, yaitu nabi yang mendampingi Nabi Musa berdakwah mengajak Raja Firaun, orang yang menyebut dirinya Tuhan, dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah SWT.

Harun dikenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang. Di langit kelima, Nabi Harun mendoakan Nabi Muhammad senantiasa selalu mendapat kebaikan pada setiap perbuatannya.

Pada langit keenam, Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril bertemu Nabi Musa, yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menuntun mereka menuju kebenaran Illahi.

Perjalanan terakhir, Nabi Muhammad ke langit ketujuh bertemu dengan sahabat Allah SWT, bapaknya para nabi, yakni Ibrahim AS. Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Mamuur, yaitu suatu tempat yang disediakan Allah SWT kepada para malaikatnya. Setiap harinya, tidak kurang dari 70 ribu malaikat masuk.

Kemudian, Nabi Ibrahim mengajak Muhammad pergi ke Sidratul Muntaha sebelum bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah wajib salat. Sidratul Muntaha merupakan sebuah pohon yang menandai akhir dari batas langit ke tujuh.

Masih dalam hadis yang sama, Nabi Muhammad SAW menceritakan bentuk fisik dari Sidratul Muntaha, yaitu berdaun lebar seperti telinga gajah dan buahnya yang menyerupai tempayan besar.

Di hadapan Allah SWT, Rasulullah mendapat perintah salat dengan mewajibkan salat 50 waktu kepadanya dan umat-Nya. Setelah menerima perintah tersebut, Rasulullah kembali ke bawah dan bertemu dengan Nabi Musa.

Nabi Musa menyarankan kepada Nabi Muhammad untuk meminta keringanan kepada Allah SWT. Setelah tiga kali menghadap Allah SWT, Nabi Muhammad akhirnya diberi keringanan oleh Allah SWT untuk melaksanakan salat lima waktu.

Tuntas sudah perjalanan Rasulullah melakukan Isra Miraj.

>KLIK to WA

#jualcelengankabahmurah #jualcelenganbesar #jualcelengankalengbukatutup #tempatjualcelengandibandung #jualcelengantanahliatdibandung #tempatjualcelengankalengdibandung #tempatjualcelengantanahliatdibandung #jualcetakancelengan #jualcelengankalengcustom #jualcelengandimalang

Jual Celengan Kabah Murah

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Facebook
YouTube
Instagram
Tiktok
error: Content is protected !!